Penulis : Samsul Hidayat
Bangka Barat, TajukBabel.com,-
Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan pada malam ke-15 penanggalan Tionghoa.
Hal itu tertuai dengan jatuh nya tanggal Cap Go Meh 2023, pada Minggu (5/2/23). Menggambarkan hari penutupan pada Tahun Baru Imlek, di Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat.
Seperti kita ketahui masyarakat China biasanya melakukan doa dan tradisi turun temurun serta diyakini membawa berkah sepanjang masa.
Secara per kata, Cap artinya sepuluh, Go artinya lima, dan Meh artinya malam, seperti dilansir dari voi.
Demikian Redaksi berhasil mewawancarai pria yang akrab disapa Amuk salah satu masyarakat China, dan sekaligus pemilik Kopi Tiam Amuk.
“Perayaan ini dilakukan untuk menghormati Dewa Bumi yang dianggap sebagai dewa dengan sebutan bahasa China Thai Pak Kung,” tutur Amuk.
Menurut dirinya Cap Go Meh ini dulu nya dilakukan hanya untuk kalangan istana dan tidak diperuntukkan bagi orang biasa.
“Dan ritual ini diyakini sebagai simbol melepaskan nasib buruk dan menyambut nasib baik di masa depan,” kata Amuk.
Festival Cap Go Meh di Kecamatan Parittiga, kali ini dimeriahkan Band ternama di Bangka Belitung, yaitu Yenni Musik dan Wita Band. Dan berlangsung selama dua malam.
“Ini bertanda tradisi turun temurun, terus kami terlaksana, dalam menghargai roh nenek moyang kami,” jelas Amuk.
Tak banyak yang kami harapkan semoga tahun kelinci 2023 ini membawa keberuntungan.
“Semoga diberikan kesehatan serta kebahagiaan sepanjang masa,” sambung Kin.
Senada dikatakan Camat Parittiga selamat mendapatkan lebih banyak kesejahteraan dan kemakmuran.
“Kami ucapan selamat merayakan Cap Go Meh bagi warga keturunan Tionghoa, pada perayaan acara puncak Imlek yg setiap tahun dilaksanakan pada tanggal 15 bulan. Khususnya bagi warga desa Puput kecamatan Parittiga yang setiap tahun tradisi ini selalu diselenggarakan dengan kemeriahan,” kata Madirisa.
Ini sebagai simbol keanekaragaman adat dan budaya bangsa kita, namun kita tetap satu dalam bingkai kebihneka Tunggal Ika’an.
“Mari kita saling harga menghargai, saling menghormati sehingga kegiatan pembangunan dapat bersama sama kita bangun sesuai visi Bangka Barat yaitu terwujudnya masyarakat yang maju, sejahtera, dan Bermartabat,” lanjut Madirisa.
Untuk itu kita semua elemen masyarakat harus bersatu padu mengawal kegiatan pembangunan bersama pemerintah daerah disemua sektor kehidupan.