Bangka Belitung, TajukBabel.com,-
Kalimat “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung” bukanlah kalimat harfiah biasa yang dimaknai dengan pemahaman literasi yang rendah. Namun kalimat ini diyakini sebagai kalimat yang punya makna esoteris lebih, yang menuntut keajegan kita untuk selalu berperilaku sesuai dengan adat istiadat setempat, Senin 3 Oktober 2022.
Terkait dengan hal demikian, pernyataan PJ Gubernur Babel yang mengatakan tata cara berkomunikasi orang Babel di Media sosial (Medsos) kurang bagus atau tidak sehat serta tidak mencerminkan orang melayu, dinilai menyinggung perasaan masyarakat Bangka Belitung pada umumnya serta warganet Babel pada khususnya.
“Harusnya berpikir dulu sebelum bicara, jangan setelah bicara baru berpikir,” sebut mantan Kadishub Pemprov Babel, Huzarni Rani dalam salah dinding chat grup Wags.
Pernyataan kontraproduktif Ridwan yang memantik eskalasi sambat sosial di ranah sosmed tadi dinyatakan saat beraudiensi dengan berapa organisasi wartawan dan fotografer yang ada di kota Pangkalpinang, beberapa waktu lalu.
“Sebelum saya jadi Pj Gubernur Babel, nomor hape saya dimasukan kedalam grup-grup, dan cara komunikasinya saya nilai kurang bagus dan tidak sehat, ketika saya dilantik jadi Pj Gubernur Babel ketika saya disentil jadi wajarlah sedikit geram dan melawan,” ungkapnya dilansir media lokal setempat.
Perlu diketahui, sebelum dilantik sebagai PJ Gubernur yang punya rentang waktu jabatan cukup panjang, sekitar ± dua tahun kedepan, jabatan terakhir Ridwan adalah Dirjen Minerba pada Kementerian ESDM RI, dan diakui Ridwan bahwa tugas utamanya adalah membenahi tata kelola pertimahan yang carut marut di Bangka Belitung.
Baru kemudian di 15 Mei 2022 kemarin, Mendagri Tito Karnavian melalui Kepres Nomor 50/P/2022 tentang Pengangkatan Penjabat Gubernur, lulusan Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung, Jurusan Teknik Geologi, Angkatan 1982, program Master of Science dari International Institute for Aerospace and Earth Sciences, Enschede, The Netherlands pada tahun 1993, Doctor of Philosophy di Geology / Earth Science dari Texas A&M University pada tahun 1999, dilantik sebagai PJ Gubernur Babel.
Bukan rahasia umum lagi, sebenarnya pria kelahiran kota Muntok Bangka Barat 24 Maret 1963 ini seharusnya mengenal betul seluk beluk cara berkomunikasi masyarakat Bangka Belitung yang ramah bersahabat namun strike to the point, tanpa tedeng aling-aling.
“Pak PJ Gub, saya ini warga asli Bangka Selatan, pernah merantau di Jakarta, Batam, Medan. Terus terang saya tidak suka dengan pernyataan bapak yang menyebut cara komunikasi orang Bangka tidak bagus atau tidak sehat. Kami tersinggung pak, kalau bapak tidak bisa omong mending bapak bayar orang untuk ngomong,” kritik seorang warga dengan nada pedas.
Di video tadi, warga juga menyebut agar PJ Gubernur jika tidak mampu memahami adat istiadat setempat, lebih baik keluar dari Babel saja. “Kalau di Jakarta, Batam, dan kota besar lainnya kita berjalan di trotoar dan kita sapa mereka biasanya mereka mendiamkan saja. Beda dengan di Babel dimana masyarakat disini penuh dengan sifat gotong-royong sepintu sedulang istilahnya,” kata Batara Harahap dalam video unggahan di salah satu grup Whatsapp.(Ardy).