Penulis : Samsul Hidayat
Bangka Barat, TajukBabel.com,-
Asal muasal Bahasa suku Jering Mungkin tidak asing lagi ditelinga masyarakat Bangka Belitung khususnya Bangka Barat.
Selain terkenal dengan kekayaan alam nya. Tak luput pula dengan kekayaan adat istiadat yang merupakan peninggalan sejarah dari nenek moyang suku Jering.
Uniknya suku Adat Jering ini beretnis suku Melayu tertua di pulau Bangka. di kategorikan memiliki 13 desa tepat nya di kecamatan Simpang Teritip, kabupaten Bangka Barat, provinsi Bangka Belitung.
Menarik nya suku Jering memiliki ikatan yang kuat dengan alam di masa lalu nya, dengan kata istimewa yaitu “Behume” yang arti berkebun.
Diketahui, selain suku tertua di pulau Bangka. suku Jering juga setiap tahun melakukan Ritual Adat Suku Jering di bulan maulid Nabi Muhammad Saw.
Seperti yang terlaksana Senin (31/10/22) yaitu Ritual Adat Setana Jering Amantubillah bertempat di gedung Setana Suku Jering, kecamatan Simpang Teritip, kabupaten Bangka Barat.
Pada kesempatan itu, dikatakan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Suku Jering Radindo Sardi Alpalangasi ia mengatakan.
“Pada jaman penjajahan Belanda di pulau Bangka, pintar nya nenek moyang kita dulu. mereka tidak mau tunduk dan mereka sembunyi supaya gelar bangsawan suku Jering mereka tidak terdeteksi pada waktu itu,” kata Sardi.
Masih dikatakan Pria berdarah suku Jering ini. Dulu pada tanggal 13 Oktober 2004 akhir nya suku Jering pertama kali memberikan gelar Datuk Radindo untuk umum yaitu kepada datuk Radindo H. Sri Waryodo, datuk Radindo H.Ahmad Ramli Sutanegara dan datuk Radindo H.Eko Maulana Ali (Almarhum).
“Pertama kali kita berikan gelar bangsawan Suku Jering untuk umum yaitu dengan istilah Radindo,” tutur Pria yang akrab disapa Datuk Radindo Sardi.
Terakhir Menurut Sardi suku Jering merupakan warisan adat budaya dan patut kita anugrahi dan kita jaga.
“Ini merupakan warisan budaya adat istiadat, dan patut untuk diteruskan oleh anak cucu kita, dan biar mereka tidak lupa dengan ada nya adat istiadat di tanah lahir nya sendiri,” tutup Datuk Radindo Sardi.